
Korban Bullying Meninggal di Grobogan, Kasus Berulang yang Perlu Pendekatan Holistik
Pakar menilai urgensi keterlibatan lintas sektor dan komitmen serius dari pemerintah diperlukan untuk mengubah paradigma pendidikan yang masih permisif terhadap kekerasan.
Lihat Semua


Menduniakan Kopi Etnik NusantaraPerspektif Baru
Silahkan login untuk menambahkan ke playlist
Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan memiliki peranan penting bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat. Ditambah lagi Indonesia diberkati dengan letak geografisnya yang sangat cocok difungsikan sebagai lahan perkebunan kopi.Indonesia adalah rumah bagi berbagai jenis kopi etnik nusantara yang memiliki karakteristik rasa unik. Kopi-kopi tersebut dibudidayakan di berbagai pulau dan memiliki perbedaan rasa serta aroma yang kaya.Ikuti perbincangan hangat kami dengan Evani Jesslyn, peracik dan penyeduh kopi profesional sekaligus pendiri Strada Kopi Academy. Dia berbagi kisah perjalanannya dalam dunia kopi, pentingnya literasi cita rasa, dan mimpi menjadikan kopi Indonesia tuan rumah di negeri sendiri. Simak kisah selengkapnya hanya di Podcast Perspektif Baru.


Setahun Prabowo-Gibran: Swasembada Pangan Masih Angan-Angan?Ruang Publik
Silahkan login untuk menambahkan ke playlist
Pemerintahan Prabowo-Gibran hampir genap setahun. Janji kedaulatan pangan termasuk yang paling sering diungkapkan Prabowo saat kampanye Pilpres 2024, bahkan di kontestasi sebelumnya. Para pembantunya di kabinet juga rajin melempar optimisme.Misalnya, Kementerian Pertanian yakin swasembada beras tercapai akhir tahun ini. Sementara, Menko Pangan Zulkifli Hasan percaya diri Indonesia siap mengekspor beras.Banyak proyek diluncurkan untuk mencapai target ketahanan pangan, seperti, pembangunan lumbung pangan dari tingkat desa hingga nasional, juga memastikan ketersediaan sarana produksi pertanian. Tahun ini, anggaran fantastis sebesar Rp 155,2 triliun digelontorkan bahkan direncanakan naik menjadi Rp 164,4 triliun pada 2026.Namun, Istana Presiden, pada Kamis, 16 Oktober kemarin, didemo ratusan petani yang tidak puas dengan kinerja Prabowo. Di Hari Pangan Sedunia, mereka menuntut reforma agraria yang tak kunjung terlaksana, termasuk mendorong revisi Undang-Undang (UU) Pangan, segera dibahas dan disahkan. Bagaimana situasi ketahanan pangan di tahun pertama Prabowo-Gibran? Apakah kebijakan pangan berada di jalur yang tepat?Di Ruang Publik KBR kita akan bahas topik ini bersama Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih, Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Eliza Mardian, dan Anggota Komisi IV DPR RI fraksi PKS Riyono Caping.


Dugaan Bullying Berujung Maut di Grobogan dan Siklus Kekerasan di SekolahRuang Publik
Silahkan login untuk menambahkan ke playlist
Dunia pendidikan Indonesia kembali berduka. Di Grobogan, Jawa Tengah, siswa kelas VII SMP Negeri 1 Geyer, berinisial ABP, meninggal dunia, diduga karena dibully dan dianiaya teman sekelasnya. Peristiwanya terjadi pada Sabtu, 11 Oktober lalu, dan masih diusut polisi. Dua teman sekelas korban ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu kemarin.Kasus-kasus bullying masih marak terjadi di sekolah. Selain Grobogan, belakangan ini ada juga kasus di Pacitan, Lampung, dan berbagai daerah lain. Data Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) menunjukkan tindak kekerasan anak naik 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya dengan total 21 ribu anak menjadi korban perundungan fisik dan psikis. Lingkungan sekolah menjadi salah satu tempat kejadian terbanyak yang dilaporkan.Padahal, sejak 2023, ada Peraturan Menteri Pendidikan tentang kewajiban tiap satuan pendidikan membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK). Fungsinya, melakukan deteksi dini, penanganan cepat, dan pendampingan psikologis bagi korban maupun pelaku anak.Namun, kenapa perundungan di lingkungan sekolah masih terus berulang? Apa akar masalahnya? Bagaimana menciptakan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan?Di Ruang Publik KBR kita akan bahas topik ini bersama Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi, Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Yogyakarta sekaligus Peneliti dan Asesor Dr. Eva Imania Elisa, M. Pd, dan Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Agustinus Sirait.
.png&w=3840&q=10)
.png&w=640&q=75)
Dari Mata Turun ke Polis: Strategi Beli Asuransi yang KlopUang Bicara
Silahkan login untuk menambahkan ke playlist
Setuju atau engga asuransi itu personal banget? Meski keliatannya setiap orang butuh asuransi tapi masing-masing individu bisa jadi jenisnya berbeda soalnya menyesuaikan profil tiap orang. Makanya produk yang dimiliki Gen Z bakal beda sama yang lebih senior. Gimana sih supaya kita bisa punya asuransi swasta yang cocok plus ga membebani keuangan kita? Head of Health Sequis, Mitchell Nathaniel yang bakal jelasin:
1. Fakta kondisi industri asuransi dalam negeri
2. Bijak mengisi pre-existing condition asuransi
3. Cara menentukan asuransi yang cocok dengan profil kita
Kalau kamu suka konten ini, kasih bintang 5 ya!


PP Tunas untuk Lindungi Anak di Ranah Digital: Diapresiasi dengan CatatanIndonesia Baik
Silahkan login untuk menambahkan ke playlist
Kasus-kasus kekerasan terhadap anak di ranah digital terus bermunculan. Itu semua salah satunya dipicu kecanduan atau adiksi gawai dan gim. Situasi ini direspons pemerintah dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Perlindungan Anak dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik atau PP Tunas. Di dalamnya, diatur klasifikasi usia yang boleh memiliki akun media sosial yang diselaraskan dengan profil risiko platform digital. Ada juga kewajiban platform untuk mengutamakan perlindungan anak, larangan menjadikan anak-anak komoditas, hingga sanksi bagi platform yang melanggar. Apakah aturan ini sudah cukup untuk melindungi anak di jagat maya? Simak laporannya di podcast Indonesia Baik.


Cara Menghilangkan Overthinking yang MembandelDisko
Silahkan login untuk menambahkan ke playlist
Podcast DISKO piknik di taman buat ngobrolin keresahan kelompok muda usia 20-an. Ngomongin usia dua puluhan tuh emang nggak ada habisnya. Di fase ini, banyak banget perubahan yang bikin pusing sekaligus seru. Ada yang baru lulus kuliah, lagi semangat cari kerja, tapi udah keburu dituntut mandiri dan cepet mapan. Belum lagi urusan cinta—kadang bikin tambah ribet kalau karier belum stabil, sementara hati masih pengen enjoy status single.
Auzan, Firdaus dan Ziqra adalah tiga orang dari kelompok usia 20-an yang berkesempatan sharing masalah yang membuat mereka overthinking kepada Psikolog Klinis sekaligus Host Podcast Disko, Mutiara Maharini. Simak selengkapnya ya!


Risiko Lingkungan di Balik Izin Tambang untuk Koperasi-UMKM-Ormas KeagamaanRuang Publik
Silahkan login untuk menambahkan ke playlist
Koperasi, usaha kecil dan menengah (UMKM), serta organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan mendapat bangku prioritas untuk mengelola tambang. Mereka bisa mengelola tambang hingga 2.500 hektare untuk mineral logam atau batubara lewat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.PP ini terbit 11 September 2025 sebagai turunan dari UU Minerba terbaru yang disahkan kilat pada Februari 2025. Peraturan Menteri ESDM yang memuat aturan teknis Kelola tambangnya, juga tengah dikebut. Kebijakan ini banjir kritik. Di balik peluang ekonomi yang digadang-gadang pemerintah, ada ancaman kerusakan lingkungan yang terus diperingatkan masyarakat sipil. Apalagi, koperasi, UMKM, dan ormas keagamaan terbilang pemain baru di dunia tambang, sehingga dinilai minim pengalaman.Seperti apa ancaman kerusakan alam yang berpotensi terjadi sebagai imbas perluasan izin tambang ini? Apakah sudah ada koperasi, UMKM, dan ormas keagamaan yang mendapat izin mengelola tambang? Bagaimana praktiknya? Bagaimana mengantisipasi atau memitigasi dampak buruknya terhadap lingkungan? Seperti apa skema pengawasannya?Di Ruang Publik KBR kita akan bahas topik ini bersama Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Eddy Misero, dan Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Melky Nahar.


Tunjangan Fantastis DPR Hilang, Dana Reses Rp702 Juta DatangRuang Publik
Silahkan login untuk menambahkan ke playlist
Perhatian publik kembali mengarah ke DPR, usai terungkap lonjakan tajam dana reses dari Rp400 juta menjadi Rp702 juta. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco berdalih, kenaikan dana reses hampir dua kali lipat ini seiring bertambahnya jumlah titik kunjungan anggota dewan ke dapil. Kebijakan ini tampak kontras dengan apa yang terjadi belakangan. Usai demonstrasi besar Agustus lalu, sejumlah tunjangan fantastis DPR dipangkas atau dibatalkan, tetapi kemudian dana reses malah ditambah.Sementara, jika ditilik dari kinerja, DPR tak pernah sepi dari kritik. Sejumlah beleid penting seperti RUU Masyarakat Adat, RUU PPRT, dan RUU Perampasan Aset tak kunjung disahkan. Bandingkan dengan beberapa RUU yang dibahas secepat kilat, seperti RUU BUMN, RUU TNI, dan RUU Minerba.Layakkah dana reses DPR naik? Apakah dana reses selama ini digunakan sesuai peruntukannya? Bagaimana mekanisme pertanggungjawaban penggunaan kegiatan dan dana reses? Bagaimana pengawasannya selama ini?Di Ruang Publik KBR kita akan bahas topik ini bersama Peneliti Indonesian Parliamentary Center (IPC) Arif Adiputro, Dosen Hukum Administrasi dan Keuangan Negara dan Peneliti Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas Beni Kurnia Illahi, dan Staf Advokasi Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT) Jumisih.


Kopdes Merah Putih Hadir, Siapa Bertahan dan Tersingkir?Saga
Silahkan login untuk menambahkan ke playlist
Presiden Prabowo Subianto meresmikan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah, 21 Juli 2025. Ribuan koperasi desa itu dibentuk hanya dalam waktu empat bulan.
Kehadirannya diklaim bakal memperkuat ekonomi kerakyatan.
Kenyataannya, di lapangan pembentukan koperasi desa tak berjalan mulus. Bahkan memicu kekhawatiran, usaha lain di desa yang sudah berjalan, terancam tergusur.
Mengapa program ini malah dianggap sebagai ancaman? Simak ceritanya di SAGA KBR, bagian kedua.
Editorial: Wahyu Setiawan, Muji Lestari, Ninik Yuniati, Malika
Sound Designer: Bintang Elian


Video Eko Patrio Seolah Minta Maaf dan Mau Bagi-Bagi Uang di Laman JudiCek Fakta
Silahkan login untuk menambahkan ke playlist
Inilah top three hoax of the week pilihan yang beredar mulai dari tanggal 3-9 Oktober 2025. Ini hasil periksa fakta pilihan dengan tingkat engagement tertinggi pada akun X/Twitter MAFINDO (@TurnBackHoax), bareng Aribowo Sasmito, Co-Founder dan Fact-Check Specialist Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo).
3. Video Eko Patrio Seolah Minta Maaf dan Mau Bagi-Bagi Uang di Laman Judi
2. Video Bernarasi Kapal Bantuan Sudah Tiba di Gaza
1. Video Bernarasi Gubernur Aceh
Saga
Lihat Semua



Loading...
Serial
Mengangkat topik-topik tertentu secara mendalam dan berkesinambungan. Disajikan dalam beberapa episode, setiap serial disusun dengan alur yang terstruktur dan narasi yang kuat, agar pembaca bisa mengikuti ceritanya dengan mudah dan memahami konteks di balik setiap isu.